Sebenarnya aku malu menuliskan ini,ketahuan banget betapa
norak dan kampungannya aku. Tapi bagaimanapun ini pengalaman yang luar
biasa,yang bisa dicritakan sama anak cucuku,meskipun memalukan,biarlah
kuabadikan cerita ini,hehehhe.
Aku mengalami sesuatu yang baru dalam hidupku,yang disebut
dengan culture shock,mungkin beberapa dari teman-teman gak asing dengan istilah
ini. Culture shock adalah perubahan nilai budaya seiring dengan perkembangan
zaman dan wawasan yang semakin berkembang,biasanya terjadi pada orang-orang
yang secara tiba-tiba berpindah atau dipindahkan ke lingkungan yang baru.
Sangat wajar jika seseorang yang berpindah ke lingkungan baru ini mengalami
kesulitan dan tekanan mental.
Ada beberapa fase dalam culture shock,
1.
Honey moon phase,adalah suatu tahapan dimana
seseorang merasa bahagia karena datang ke lingkungan baru yang belum pernah
dikunjungi.
photo 1 - tuhh..bersih banget ya kotanya,hehe
Dan euphoria itu terus berlangsung saat mataku dimanjakan melalui balik kaca taksi yang kutumpangi. Jalanan yang bersih dan bebas macet,bunga-bunga bugenvil yang beraneka warna berbaris rapi di pembatas jalan,pohon-pohon berbaris teratur.Dan euphoriaku semakin menjadi ketika kulihat Marina Bay Sand berdiri anggun.Aku benar-benar di Singapore. Singapore,aku datang,aku siap mengalami semua hal yang baru disini.
2.
The crisis phase,adalah fase dimana kita mulai
merasakan perbedaaan di lingkungan asing,Kita dipaksakan harus menyesuaikan
dengan segala sesuatu yang ada.Misal
Iklim(berhubung Cuma di Singapore so..jangan lebbay ya Arista..gak ada
perubahan yang berarti),makanan( ini pun bukan kendala yang berarti karena
dalam kamus hidupku hanya ada 2 jenis makanan,yaitu enak dan enak banget),dan
tentu saja gaya hidup.yang terakhir ini yang begitu menohok jantungku. Dan ini
kurasakan amat suliiittt,aku serumah dengan orang-orang asing yang semuanya
dari Negara yang berbeda. Cristiano,Erica dan Giulia dari Italy,serta Analissa
dan Anlie dari Filipina.
photo 2 - Yang paling kecil dan berkulit gelap itu aku,kalo diliat lebih dekat,ekspresinya paling butek diantara yang lain,konsentrasi penuh,hahahaha
Ternyata Maaakk..tinggal dengan orang asing
yang serba disiplin itu tidak mudah Maakk..anakmu ini keteteran,apalagi semua orang
tahu,bahwa anakmu ini Ndeso dan kampungan. Anakmu tidak tahu caranya menyalakan
microwave,mesin cuci otomatis(bener-bener bodoh),serta anakmu harus
bermanis-manis ria hanya untuk sekedar makan,pakai garpu dan pisau,pakai serbet
di pangkauan,dan harus bener-bener jaga sikap(biasanya di rumah aku makan pake
tangan dan nongkrong di depan tipi).
Dan Maaakk..anakmu mempermalukanmu di
Negara orang,di rumah,aku makan sosis dengan santai,aku bebas
melelehkan,mengambilnya sebagian lalu kemudian menaruhnya kembali ke freezer(aku
tahu,ini sangat bodoh,jika dokter tahu pasti aku diceramahi panjang lebar).
Dan kebiasan bodohku itu kubawa sampai
sini,And then Erica menegurku,tidak boleh seperti itu,meskipun sosisnya
beku,harus ambil secukupnya,tidak boleh dicairkan semua lalu dikembalikan ke
dalam freezer lagi,nanti semua orang bisa sakit. Dan itu belum berakhir,ternayata
sosis itu mengandung babi (saya muslim,jadi tidak makan babi),alhasil sosis sebanyak itu,dan terlanjur aku lelehkan,gak jadi kumakan,marahlah
Erica,dan aku takut setengah mati.Maakk..bodohnya aku..
Beberapa hari kemudian,karena tidak ingin
mengulangi kesalahan yang sama ,aku ambil sosis yang beku,niat hati aku mau
ambil seperluku,aku congkel si sosis pake pisau,tapi Maaakkk..pisaunya
pataaaahhh.. ya Allahh..kenapa aku melakukan kesalahan lagi,dan benar saja
Erica marah,aku merasa sangaaatt..sangat sedih.(beberapa hari yang lalu Analisa
whatsapp aku,katanya,mereka semua tersenyum tiap melihat pisau yang
kupatahkan,mereka merindukanku,pisau itu meninggalkan kenangan tentangku hahahahha).
Saat itu juga aku ingin pulang ke
Indonesia,aku ingin rumahku,rumahku yang jelek tapi aku bebas melakukan
apapun,Aku sedih bukan karena Erica marah padaku,aku sedih karena
kebodohanku,kenapa aku bodoh,kenapa aku norak.
Melihat aku murung,Cristiano
mendekatiku,dan disitu kukatakan semua,kalau aku merasa tertekan disana,aku
selalu melakukan kesalahan-kesalahan yang bodoh.
Kata Cristiano,itu wajar,tapi aku gk boleh
menyerah,aku harus belajar,tinggal serumah dengan orang asing memang gak
mudah,tapi aku harus belajar,Ini pelajaran berharga buatku.Jika aku berhasil melaluinya,aku bisa belajar menjadi pribadi yang lebih baik
Yaaa..aku kesini niat utamaku untuk mencari
pengalaman baru,aku gak boleh nyerah gitu aja.
Dari situlah aku mulai sangat-sangat
berhati-hati.Tapi ternyata kebodohanku gak berakhir sampai situ,dan ini paling
parah,paling paraaahh..Indonesiaku,ma’afkan aku karena
mempermalukanmu..huuuaaa…
Hari itu,hari kedua pameran di Singapore
expo,aku berangkat dengan Erica,Cristiano dan dua bayi kembar mereka.Kami
berangkat dengan MRT dari stasiun Little India. Di Little india belum ada lift
untuk trolly,jadi terpaksa kami naik eskalator,
Maaakkkkk…escalator di little india serem
banget,turunannya tajam banget dan panjaaaannng..Kami berbagi tugas,Cristiano
bawa trolley,Erica gendong Gregori,dan aku gendong Tommas. Bayi gendut itu
kupeluk erat(kami tidak menggunakan kain untuk menggendong)Dalam hati aku takut
bukan main,aku takut Tommas melorot dan jatuh,kedua tanganku kupakai untuk
menggendong Tomas,sehingga aku tidak bisa pegangan,karena aku takut jatuh dan
terjadi sesuatu dengan Tommas,aku minggir-minggir mepet pegangan eskalator agar
bisa bersandar,tapi Maaakkk…apa yang terjadi,ketika sampai bawah,ujung dressku
nyangkut dan kemakan eskalator,sebentar lagi aku akan jatuh,spontan aku
berteriak kencang. “Take the baby first,don’t care of me”
Semua orang jadi panic,dengan serta merta
seseorang menopangku agar tidak jatuh,dan Erica dengan lekas mengambil Tomasso
dari tanganku.
Orang-orang mengerubungi kami,dan dengan
terpaksa dress baruku yang cantik harus digunting.
Aku lihat ekspresi semua orang,semua orang
panic,semua orang takut,aku sudah membuat kekacauan di stasiun. Alhamdulillah
gak ada yang luka,aku selamat,Tomasso selamat,Erica dan Cristiano tidak
marah,mereka berterima kasih karena aku rela berkorban untuk bayi mereka,dan
berjanji akan mengganti dressku.
"Tapi boss,ada 1 hal yang gak bisa kalian
ganti, rasa malukuuu….”Aku menangis dalam hati,maluuu..maluu..maluu…Dasar
bodoohh..kampungan,norak,ndeso kamu Nduukk..
photo 3- Ini dia nih stasiun MRT yang mana terjadi kejadian tak terlupakan seumur hidup
The adjustment phase,adalah fase dimana kita
mulai bisa beradaptasi dan berinteraksi.
Dari serangkaian kejadian bodoh dan
norak itu,aku belajaar sungguh-sunguh untuk lebih berhati-hati,jangan sampai
menambah daftar kenorakan lagi. Seminggu berlangsung dan akhirnya semua lancar.
Aku mulai bisa beradaptasi dan berinteraksi,aku mulai menikmati lingkungan
baruku. Aku mulai betah dan kerasan. Waktu disana teramat sangat singkat Karena
aku melakukan banyak hal,aku mengunjungi banyak tempat,aku berinteraksi dengan
banyak sekali orang asing.Banyak pelajaran dan pengalaman yang kudapat disini.
photo 4 - cuma bisa mupeng lihat barisan toko di Orchard Road
photo 5 - kata Cristiano,foto di Merlion itu norak,tapi bagiku ini Fardhu Ain hukumnya,belum datang ke Sipore kalo belum foto sama singa muncrat ini,hahahaha
photo 6 - Obsesi gilaku datang ke Sipore,makan es potong punya Mbah ini di depan Takasimaya,hehephoto 5 - kata Cristiano,foto di Merlion itu norak,tapi bagiku ini Fardhu Ain hukumnya,belum datang ke Sipore kalo belum foto sama singa muncrat ini,hahahaha
Ketika tiba saatnya pulang,ntah kenapa ada
rasa berat di hatiku. Aku merindukan keluargaku dan tanah kelahiranku,tapi aku
juga sedih meninggalkan orang-orang disini. Tiga minggu bersama mereka membuat
kami jadi dekat,seperti keluarga.
Singapore dan segala kesempurnaannya,aku
pasti sangat merindukan semua itu.Ntah kapan lagi aku bisa kembali kesini.
Dan setiba di Jepara,kembali lagi aku harus
menyesuaikan,udara panas,debu dan polusi dimana-mana,klakson yang
bersahutan,rumahku yang kumuh,serta orang-orangnya yang gak disiplin.(gaya bangeeettt kayak yang udah 10 tahun di negri orang)
Tapi bagaimanapun,aku cinta Jepara,aku
cinta Indonesia,karena disanalah aku dilahirkan. Seenak-enaknya di rumah orang,tetaplah
lebih enak di rumah sendiri.
Pengalaman di Singapore,ntah norak,ntah
kampunga,ntah indah,semua terekam di memoriku.
Aku bersyukur mendapat kesempatan itu,dan
aku sama sekali gak pernah menyesalinya.
Thank you Erica,Thank you Cristiano,you are
such a great boss.
Singapore..sampai ketemu di lain kesempatan.