Banyak yang
mencibirku,mengataiku,baik itu dikatakan di belakangku atau terang-terangan.
Aku seorang istri,seorang ibu tapi masih
suka kelayapan kesana-kemari hang out dengan teman-teman sebaya yang kebanyakan
masih gadis,bahkan pernah juga aku hang out tanpa membawa serta anakku.
Fine,orang boleh berpendapat
apapun tentangku,tapi pernahkah sekalipun mereka menanyakan alasanku?tentu saja
jawabnya tidak. Aku punya alasan terhadap segala sesuatu yang aku lakukan. Dan
inilah alasanku mengapa sesekali aku terlihat hang out gak jelas sama
teman-temanku,hanya dengan anak(tanpa suami) atau bahkan seorang diri (tanpa
anak dan suami).
Aku tahu hidup seorang perempuan
akan berubah 180 derajat pasca menikah,apalagi pasca punya anak. Waktu yang dia
punya dia dedikasikan untuk keluarganya,dan apabila itu si wanita berkarir,maka
waktunya itu pun harus dibagi-bagi
antara karir dan keluarga. Mudah?tentu saja tidak,bayangkan saja ketika kita
harus bangun super pagi,memasak,bersih-bersih rumah,menyiapkan
sarapan,menyiapkan segala keperluan anak dan suami. Setelah itu berangkat
kantor. Di kantor masih juga dijejali dengan pekerjaan yang membuat kepala
ingin meletus,belum lagi di tambah rekan kerja atau si boss yang seringnya
menyebalkan. Sampai rumah,tugas belum selesai,masih juga harus
mencuci,menyetrika,membersihkan rumah lagi,bermain dengan anak,memanjakan
anak,memanjakan suami,barulah berangkat tidur jika semua anggota keluarga sudah
beranjak tidur. Begitu berulang setiap hari. Bagaimana menurutmu
teman?melelahkan bukan?
Dan semua itu belum cukup,ketika
harus ditambah dengan masalah-masalah yang terjadi setiap harinya,masalah di
kantor yang menghantui tidurmu,kebutuhan rumah tangga yang terkadang membengkak
hingga harus memaksa untuk memutar otak, kelakuan suami yang terkadang bikin
mules,menyebalkan. Belum lagi si anak yang kadang gak bisa diajak kompromi gak
ngerti kalo mamanya lagi capek,nangis terus dan rewel minta ini dan itu,dan
satu lagi,urusan ipar dan mertua yang seringnya bikin jengkel karena gak pernah
bisa sepaham dengan kita (saya disini gak bermaksud menjelek-jelekkan atau
apa,saya hanya mengangkat masalah yang seringnya terjadi di sekeliling kita).
Semua itu tentu saja membuat kita
lelah,membuat kita stress,membuat kita tertekan, akibatnya tentu saja berdampak
terhadap hubungan kita dengan anak dan suami. Memang indah melakukan segala
sesutu bersama-sama dengan anak dan suami setiap saat, tapi ingat,manusia
tetaplah manusia,makhluk individual,ia tetaplah memerlukan waktu untuk
sendiri,melakukan hal yang paling di sukai dan tentu saja ini terkadang tak
bisa melibatkan suami karena belum tentu yang kita suka,suami juga suka.
Melakukan segala sesuatu dengan suami terus menerus bisa menimbulkan kejenuhan
dan rasa terkekang,dan ngaku saja,hidup itu sangat membosankan jika urusan
hanya seputar dengan,suami,anak,dan mertua. Kita butuh yang namanya
penyegaran,kita butuh refreshing,kita butuh waktu untuk diri kita. Inilah yang
disebut dengan “Me Time”, waktu untuk diri sendiri.
Me time bukan egois
Setiap pasangan tentu saja pernah
mengalami kejenuhan,apalagi jika itu sudah menginjak 3 tahun pernikahan,disini
Me Time sangat diperlukan.Rundingkan dengan pasangan,buat kesepakatan untuk
kita mengambil waktu Me time masing-masing. Ini bukan egois,tapi ini refreshing
yang mujarab,pasca menikah tentu saja kita banyak kehilangan kebebasan kita
bukan?kita sudah lama gak melakukan hal apa yang kita suka bukan?. Naaaah… Me
time inilah waktunya,lakukan hal yang dulu kamu suka,hang out dengan teman-teman,tidur
yang nyaman,luluran,atau nonton drama korea sampai mata merah,waktunya sesuai
kesepakatan dengan pasangan.Sejam atau 1 hari misalnya. Tapi dengan catatan,ini
harus dengan kesepakatan dan ijin pasangan.
Me Time bisa meningkatkan
kualitas hubungan.
Apabila pikiran kita fresh dan
rileks,tentu saja akan mempengaruhi suasana pertemuan dengan suami selepas Me
Time.Mempertahakan kebersamaan tidak harus dilakukan dengan berusaha untuk
selalu dekat selamanya dn setiap waktu,mengikuti kemanapun pasangan pergi.Dengan
menghargai pasangan sebagai seorang
individu kita akan belajar menghargai kebersamaan. Sedikit jarak dapak
membantu setiap pasangan untuk intropeksi diri,.Dan manfaatnya,waktu berduaan
menjadi waktu yang ditunggu-tunggu,hingga hubungan yang tadinya menjenuhkan
kembali hangat dan manis,hehe
Mungkin akan ada pertanyaan
seperti ini,Aku ini seorang ibu,bagaimana
bisa aku meninggalkan anakku hanya untuk bersenang-senang memanjakan diri
sendiri?
Tidak ada masalah yang gak ada
jalan keluarnya,termasuk masalah tersebut di atas,bagi seorang ibu ada 2 cara
Me Time yang bisa dilakukan (menurut pengalaman pribadi).
Tanpa mengajak anak
Tentu saja gak tega ya...
meninggalkan anakdi rumah sedangkan kita di luar sana bersenang-senang,tapi ini
tidak ada salahnya jika sesekali dilakukan,ingat,hanya sesekali. Tentu saja
dengan catatan,tinggalkan si anak dengan orang yang tepat,orang yang
benar-benar bisa dipercaya untuk bisa menjaganya,sama nenek atau tantenya
misalnya. Jangan lupa sebelum Me Time pastikan semua urusan rumah
beres,pastikan semua keperluan anak sudah siap dan tersedia,entah itu makanannya
dan lain sebagainya,siapkan segala sesuatunya dengan baik,hingga tak ada lagi
tanggungan saat Me Time dilakukan.
Dengan mengajak anak
Ini cara yang paling jitu,dan
paling sering aku lakukan,kita bisa hang out dengan teman-teman dengan membawa
serta anak kita,memang sedikit repot,tapi
kerepotan itu tak berarti dengan manfaat yang akan kita dapat,ibarat sekali merengkuh dayung dua pulau terlampaui. Keuntungan buat kita,kita bisa Me Time sambil
bisa tetap mengawasi si anak jadi gak ada rasa cemas dan khawatir. Keuntungan
buat si anak,dia bisa belajar bersosialisasi,dia bertemu dengan banyak orang
(teman-teman mamanya,jika itu kebetulan teman si mama bawa anak kecil,itu lebih
baik) jadi si anak gak akan takut dan malu jika diharuskan bertemu dengan orang-orang
asing.
Teman-teman,menikah dan punya
anak,gak lantas akan menghambat gerak kita untuk bergaul,menutup diri dari
pergaulan,dan kehilangan seluruh kebebasan kita.Kita makhluk social,kita butuh
bergaul,dengan kita melakukan Me Time,kita bisa hang out dengan sahabat-sahabat
kita,mencoba hal-hal baru,bercerita dan bercanda tentang kebodohan kita di masa
lampau,dan tentu saja berbagi cerita dan pengalaman. Percaya deh,ini bisa
me-refresh otak kita sekaligus menambah pengetahuan kita,karena dengan
berkumpul dengan orang banyak,kita akan mendengar banyak cerita dan bertukar
pengalaman.Setelah itu,kita bsia kembali ke keluarga kita dengan pikiran fresh dan rileks.
Selamat mencoba
teman-teman,semoga bermanfaat.