Sabtu, 22 Agustus 2015

Untukmu,seseorang yang kuinginkan (Curhatan dari seorang kawan yang ingin diabadikan..ciee..elaaahh...)


Temenku satu ini agak sedikit eemmm..katakanlah somplak ya otaknya. Pagi buta kirim bbm...Woooii..bikinin tulisan donk,aku email ya..entar kamu yang edit,yang benerin,yang terusin jadi tulisan yang cantiikkk..(Gak sedetail itu sih,tapi begitulah intinya,hehehehe)

Apalah iu..is okey lahh..itung-itung nyenengin hati rang dan nolongin orang itu kan ya pahala.
Dan di atas semua itu,anggap aja ini Birthday present ya cintaahhh...
And the check it ou..
***
Aku ingat banget hari dan tanggal itu,hari dimana aku bertemu pertama kali dengannya. Ya..aku masih mengingat tanggal itu dengan sangat baik. Saat itu hari Minggu 22 September 2013.

Aku bertemu dengannya di sebuah acara. Awalnya sih biasa aja,gak ada perasaan khusus atau special,yahh..memang..dia dikaruniai Allah wajah yang  tampan dan senyum yang sangat menawan. Tapi saat itu sama sekali tak ada ketertarikan khusus dengannya.  Dan saat itupun aku gak banyak ngobrol dengannya jadi gak ada kedekatan dan ketertarikan secara khusus. Tetapi entah mengapa aku tertegun saat sholat berjamaah dengannya,suaranya yang lembut melantunkan ayat suci al-qur’an begitu menyentuh hatiku,yaa..aku sedikit simpati dengannya. Dari situ aku mulai memperhaikan,cara dia berbicara,cara dia menghadapi orang sangatlah menarik. Pembawaannya tenang dan bisa kupastikan dia sangat sabar. Saat itu pikirku dia laki-laki yang baik,hanya itu,tapa ada pemikiran lain. Dan memang sampai situ saja,kurasa itu pertemuan kami yang terakhir


Bulan berlalu dan lambat laun moment pertemuan pertama kami pun terlupakan,aku mulai sibuk dengan kegiatan-kegiatanku. Dan tanpa kunyana dan kuduga  di tanggal 24 November 2013 Allah mempertemukan kami kembali,dan entah mengapa aku merasa ada yang aneh dalam diriku. Aku merasa seperti ada ratusan kupu-kupu yang menari di perutku, Ya..kuakui aku senang,aku senaaang sekali bisa ketemu lagi dengannya. Dan tanpa kuminta dan tana bisa kuelakkan,hatiku berteriak “Ya Allah.aku ingin dia..aku benar-benar ingin dia”. Aku tertegun kenapa aku bisa ada pikiran sepeti itu.  Dia hanya terenyum kecil ke arahku dan kubalas dengan senyum ceriaku. Kembali kupalingkan wajah kearah Ustazh yang sedang memulai memimpin do’a. Aku ingat benar apa yang dikatakan Ustazh Rahmat saat itu “Berdoalah apa yang sedang kalian inginkan, kalian pikirkan. Tentang seseorang ,tentang apapun. Berdoalah sungguh-sungguh”. Dan spontan saja aku berdoa dalam hatiku “Ya Allah jika memang dia baik untukku,dekatkanlah. Karena aku menginginkan dia.” 

Saat itu aku tak berharap banyak,karena aku tahu aku belum lama mengenalnya,bahkan ngobrolpun baru sekali. Yahh..sudahlah..biar Allah yang jalankan selebihnya. Dan tanpa kusangka dia..yaa..dia..si pemilik senyum menawan itu datang menghampiriku(kok Allah cepet bener ya ngabulin doaku,hehehe) dia tersenyum ramah,dan kami mulai terlibat obrolin yang tadinya kecil tapi lama kelamaan mulai menjalar kemana-mana,kami punya chemistry yang bagus,ngobrol dengannya gak akan pernah kehabisan topic. Dan di akhir acara, kami sempat bertukar pin BBM. Tapi saat itu kami masih jarang sekali ngobrol via BBM,sikapnya yang dingin membuatku mati gaya.


Hingga suatu hari aku mengenal seorang akhwat,sebut saja namanya Hasna. Berawal dari saling komen di jejaring social aku mulai dekat dengan Hasna,Hasna gadis yang baik,lembut,pintar,dan tentu saja sangat cantik. Dia punya semua yang diinginkan gadis,dan tentu saja tak kumiliki.  Dan tanpa kusangka dan kuduga ternyata Hasna itu teman dari si senyum menawan itu. Alahmaaakk..dunia kok sempit amat ya..... Sempat beberapa kali kami hang out bertiga,jalan bareng,atau sekedar nongkrong di cafĂ©. Berkat Hasna aku jadi bertambah dekat dengan si senyum menawan. 

Dan dari situ aku mulai menyadari satu hal,dari cara dia memandang Hasna,cara dia tersenyum pada Hasna,cara dia berbicara dengan Hasna,menunjukkan kalo dia menyukai gadis cantik nan alim itu. Dan benar saja,si pemilik senyum menawan rajin BBM aku bercerita tentang Hasna,tentang bagaimana dia mengagumi perempuan itu. Tentang bagaimana perasaan dia yang tak terbalaskan oleh Hasna,tentang bagaimana sakitnya dia mencintai orang yang tak mencintainya.
Dan cemburukah aku?Sakitkah hatiku? ternyata sama sekali tidak,entah kenapa aku juga gak tahu. Aku senang dia berkeluh kesah padaku,meskipun yang dia keluhkan tentang perempuan lain.Aku sama sekali tak merasa cemburu atau patah hati. Mungkin karena dari awal aku benar-benar berserah pada Sang maha Pembolak-balik Hati.Tanpa kami sadari,kami makin bertambah dekat gara-gara obrolan yang tadinya hanya seputar Hasna. Tapi makin kesini Topik Hasna makin terlupakan.
 

Kami sering berhubungan via BBM,ada saja yang kami obrolkan,darinya aku belajar banyak hal. Sikapnya yang bijak selalu menasihatiku tanpa merasa digurui. Dia banyak mengajarkan soal agama dan pelajaran hidup.Dan anggapanku tentang sosoknya yang dingin itu menguap sudah,dia asik,dia seru,dia gokil dan yang paling kusenangi,dia sangat tekun beribadah. Dan..seperti yang sudah diduga,aku semakin menginginkannya,aku semakin menyayanginya. Aku tidak pernah begitu menginginkan laki-laki dalam hidupku sebelumnya. Aku benar-benar mencintainya.



Dia memang memperlakukanku dengan baik,dia sangat perhatian tapi aku gak pernah tahu apa dia memiliki perasaan sama seperti yang kurasakan. Sekalipun dia gak pernah mengatakan kalo dia tertarik denganku.Aku tahu diri sih,aku jauh dari Hasna,aku tahu benar perempuan seperti apa sih yang Dia inginkan,dan setahuku..aku jauh dari kriteria yang Dia inginkan,hiks..kasihan bnget ya aku.


Tahukah kalian semua,cinta itu ibarat kentut,ditahan sakit,dikeluarkan malu. Dan itulah yang terjadi padaku. Aku menyayanginya,tapi aku gak pernah berani mengungkapkannya.

Tapi..aku benar-benar ingin dia tahu kalo aku sangat menyayanginya. Aku ingin dia sekedar tahu dan aku gak berani mngharap lebih. Aku gak berani beharap dia mencintaiku kembali.

Aku hanya ingin di tahu bahwa dia yang selama ini kuinginkan,untuk menjadi pendampingku,untuk menjadi imam dalam rumah tanggaku,untuk menjadi ayah dari anak-anakku.

Dan parahnya,sampai detik ini aku gak pernah ada keberanian mengungkapkannya. Sampai kapan kupendam akupun tak tahu. Dan akupun mulai lelah..


Hai kamu,yang dari dulu dan sampai sekarang kuinginkan. Jika suatu saat kamu menjadi pendampingku,bacalah tulisan ini.

Dan mungkin kamu aka tertawa terpigkal-pingkal atas ketolololanku.

Yang jelas,aku mengingat dengan sangat baik saat-saat kebersamaan kita.

Apa kamu juga mengingatnya sebaik aku?
***
My silly girl, memang benar jodoh sudah digariskan. Tapi kita harus berusaha menjemputnya. Kita harus berusaha. Dengan diamnya kamu seperti itu,dia gak akan pernah tahu perasaanmu karena dia bukan dukun atau anak indigo.
Datang padanya dan katakan kalau kamu sayang dia.
Berjuanglah..dan menurutku,jujur padanya itu bentuk perjuangan nyata.
Semangat Girl!!!!

1 komentar:

Nyu Bie mengatakan...

Iyaaaaa...udah tak kasih masukan minta bantuan taaruf sama pak ustadh tp g brani juga, akunya kan gak bisa bantu apa2 selain ngasih masukan :((

Posting Komentar