Posting lagiii..kali ini sedikit lain gak lanjut cerpenku,tapi mau bikin oret-oret yang dari kemarin udah gatel pengen kutulis..
***
Menginjak usia 25 tahun BFFL ku mulai galau
segalau-galaunya,apalagi yang bikin galau kalo bukan urusan satu kata keramat
yang bernama JODOH.
Tuntutan ortu sana-sini yang mulai bimbang karena anak
gadisnya yang cantik,mapan berkarir,solekhah tak kunjung juga mendapatkan
pasangan. Belum lagi omongan para tetangga yang (ma’af) nyinyir banget,maklum
lahh..kami masih tinggal di desa.Siapa yang suka tiap ke warung selalu ada
tetangga yang nyeletuk
“Ehh..si Anuuu…depan rumahmu kan besok merit ya..giliranmu
kapan dong Neng?”mendengar pertanyaan ini cuma bisa tersenyum jumawa meski
dalam hati pengen ngunyel-ngunyel mulutnya.
Siapa yang tahan tiap kali kondangan ditanya temen yang
super reseh dengan serentetan pertanyaan.
“Kapan nyusul?,temen kita banyak yang udah naik pelaminan
loo..”hadeehhh..belum cukup apa yaaa..mereka memarkan pasangannya yang
menggendong anak kecil ditambah pula itu si mulut reseh masih hamil
gede..pemandangan itu sudah cukup menyiksaa..kenapa harus ditambahi dengan
serentetan pertanyaan yang “gak mutu” macam itu..hadeehhh..temin-temin..masih
tersisakah pohon ciplukan di depan rumahmu untuk aku gantung diri?pohon ciplukan itu sejenis tanaman liar,buahnya bulat-bulat kecil dan rasanya sangat manis bila sudah masak,pohon ini tidak tinggi dan batangnya rapuh,yaa..seperti pohon cabe gitu laahh..
Dan acara ngumpul keluarga
besarpun menjadi satu-satunya acara yang paling di hindari,karena si budhe,si
pakdhe,si paklek,si bulek,si embah,si engkong,si encang, si encing,selaluuuu
menanyakan hal yang sama yaitu pertanyaan yang dimulai dengan kata “Kapan” dan
selalu dijawab dengan kata “May” hadeehhh..pengen menenggelamkan diri ini
sedalam-dalamnya ke perut bumi,dan gak muncul-muncul lagi,sedih banget gak
sih???
Dan kegalauan itu semakin menjadi ketika undangan-undangan dari sang mantan mulai berdatangan,huuuaaa..huuuaaa...(gigit-gigit gagang pintu)
Dan kegalauan itu semakin menjadi ketika undangan-undangan dari sang mantan mulai berdatangan,huuuaaa..huuuaaa...(gigit-gigit gagang pintu)
***
Cerita di atas curcolnya sahabatku sebut saja namanya Sigi(namanya
aneh,tapi orangnya sendiri yang request suruh pake nama itu,yaaahh
sudahlaaahh..)
Beda Sigi beda lagi sama Ishma,cewek berkulit kuning langsat
ini tadinya super santai menjalani kehidupannya dengan jodoh yang tak kunjung
datang,tapi akhir-akhir ini dia stress,dia pengen banget cepat-cepat dapat
jodoh,karena apa?karena adalah satu fansnya(tergabung dalam Ishma fans club)
yang gila-gilaan mengejarnya,hadeehhh..ini fans satu bener-bener gak tahu diri
banget,udah ditolak dengan berbagai cara,dari cara halus,super galus,sampe
kasar dan super kasar,masih aja gak jera.
Haduuhh..bukan main Ishma
stressnya,dan satu-satunya jalan menurutnya adalah Ishma harus cepat-cepat nikah,harus.Titik.
***
Dan satu lagu si kalem yang Alya yang sedang mabok kepayang,baru
aja sebulan pacaran tapi udah berani bilang itu jodohku…dia orang yang tepat..helloowww..aku
yang udah nikah juga belom berani bilang kalau itu jodohku.What ???kenapa kamu
semua menatapku dengan tatapan seperti itu?mau lempar aku pake sandal?tahan
dulu,bukan itu maksudku,okee..aku sedikit beda dengan sahabat-sahabatku,aku
sudah menikah di usia yang relative muda waktu itu(22 tahun)dan sekarang sudah
dikaruniai seorang putri.Kata-kata ku tadi bukan berarti aku masih mencari
jodoh di luar sana,sama sekali bukan,nanti akan kujelaskan satu per
satu.okeeeyyy…
Ehhmmm..ehhmm…dari kasus Sigi dan Ishma
Aku tahu gimana rasanya hidup di desa yang gak pernah lepas
sama omongan tetangga,keluarga dan lingkungan yang cenderung “reseh”. Apa-apa
dikomentarin.Tapi guys,mendengarkan omongan orang itu gak akan pernah ada
habisnya,karena selamanya mereka hanya terus bisa berkomentar. Pliisss tutup
rapat telingamu akan omongan orang yang seolah menempel plang di dahimu dengan
tulisan “Perawan tua”dan sejenisnya.Bahagia cuma kita yang rasakan guys,bukan
orang lain.Jangan lantas karena mikirin omongan orang lantas terburu-buru menikah,asal comot dan
akhirnya kita sesali belakangan. Atau seperti kasus Ishma yang dikarenakan
ingin menghindari seseorang lantas buru-buru pengen menikah,jangan lakukan itu
guys.
Nikmati setiap prosesnya,nikmati ‘kesendirian’mu sekarang
ini,karena kehidupan rumah tangga itu gak sesimple yang dibayangkan. Akan ada
banyak kendala yang sebelumnya sama sekali gak kita perhitungkan datang
menghadang. Kesiapan mental itu sangat diperlukan dalam membina rumah tangga
(di samping materi).Tahu gak guys,menikah itu gak hanya menyatukan dua pribadi
yang berbeda,tapi dua keluarga yang berbeda,dua lingkungan yang
berbeda,beradaptasi dengan semua itu gak mudah.
So…jangan terburu-buru,jangan dengarkan omongan miring
orang,jalani hari-harimu dengan manfaat,terus merubah diri untuk menjadi baik
dari hari ke hari,isi waktumu dengan segala sesuatu yang bermanfaat.
Pasrah?jelas tidak,berusaha menjadi pribadi yang lebih baik
termasuk usaha menjemput jodoh bukan?,perluas pergaulan,perluas wawasan.
Sampai kapanpun,jodoh memang rahasia Tuhan,sampai kapanpun
kita gak akan tahu siapa jodoh kita. Menurutku pribadi (ma’af kalo ini ajaran
gelap,mohon jangan diikuti) jodoh gak hanya berakhir di pelaminan. Kita menikah
itulah jodoh kita,bukan seperti itu jodoh menurutku. Jodoh sampai kapanpun akan
tetap menjadi rahasia. Kita hanya tetap berusaha dan berdoa bahwa dia-lah jodoh
kita,tapi semua tetap di tangan Tuhan.
Jodoh memang di tangan Tuhan,tapi berusaha itu wajib. Usaha yang
seperti apa?
Seperti Ishma,Sigi,Alya dan Vida yang terus berusaha
memperbaiki diri.Terus belajar,terus membuka wawasan dan pergaulan,mengisi hari
–hari dengan kegiatan yang bermanfaat.
Seperti Zavina yang mati-matian mempertahankan
pacarnya(sekarang sudah menjadi suaminya)meskipun beberapa kali
dikecewakan.Zavina yakin dengan laki-laki itu,Zavina nyaman dengan laki-laki
itu maka dia perjuangkan dan pertahankan sekuat tenaga. Menyesal?tentu tidak
karena segala sesuatu yang sulit didapatkan pasti akan sayang untung dengan
mudah dilepaskan.
Aku yang sudah menikah pun masih tetap berusaha,bukan lagi
berusaha memperoleh jodoh memang,tapi berusaha mempertahankan jodoh. Jodohku
sampai detik ini adalah suamiku,dan aku berharap sampai akhir hayatku tetap
seperti itu.
So,menurutku,jangan terlalu dini meng-klaim,dia jodohku,dia
orang yang tepat padahal baru sebulan kenal,kita gak akan pernah tau siapa
jodoh kita. Karena kita akan tahu dia jodoh kita dan dia orang yang tepat saat
kita tumbuh tua bersama,atau salah satu diantara kita berpulang.
Seperti kata Zahra,libatkan Allah dalam segala sesuatu yang
kamu lakukan,maka gak akan pernah ada yang namanya rasa kecewa. Seperti dalam
kasus pencarian jodoh ini,libatkan Allah,tautkan hatimu padaNya.Maka Allah akan
menunjukkan jalan yang mudah. Terus
berusaha dengan memperbaiki diri dari hari ke hari.
Huuuaaa..tulisanku nglantur kemana-mana,tapi kuharap coretan
ini bisa sedikit bermanfaat buat teman-tema semua.
3 komentar:
Weewwwww..super sekali taaaa. Kereeennn, knp g ditulis dr kemarin2,, :*
Ga setuju,, jodoh bukan di tangan Tuhan,,
Tapi jodoh itu karena males belajar *krik*
Okey, kenapa harus ngomongin jodoh? Kenapa ga calon pendamping hidup aja? Kenapa indomaret buka di bulan Agustus? Kenapa Tahu gimbal di sini mahal beud?
Banyak sekali pertanyaan muncul setelah membaca postingan ini.
Kenapa harus ipin upin? Padahal sang mentari masih gagah bersinar dengan ngondeknya.. Sudahlah..
Masalah jodoh,, boleh deh minjem kata-kata yg pernah terbaca di Hitam Putih,, "nikah itu bukan cepet-cepetan, tapi lama-lamaan" :)))))))
Nyu Bie- hehehhe..kemarin itu gak posting karena takut di tampol sandal sama si ishma :P
Muhammad nur Izza- weeewwwww...sampe sekarang aku masih meraba-raba apa maksud dari komentar ini,heeemmmmmm....(tanda tanya besar)hahahhahahha
Posting Komentar