Rahasia Sang Sutradara

 

Pengen posting yang melow dulu,hiks..mumpung feel nya lagi dapat,mataku sembab karena semalem dengerin curhat dari salah seorang sahabatku,ikutan nangis bombay ngrasain kepedihan hatinya,huuaaa..huuuaaaa...(peluk Akang Karna Mahabarata). So semoga tulisan ini,bisa buat si "Vida" terhibur,dan gak sedih lagi. :)

***

Vida mematut bayangannya di cermin toilet,memastikan matanya tak lagi merah,sekuat tenaga dia menyembunyikan tangisnya.

Yaa…hari itu hari pertemuan terakhirnya dengan Nazran,lelaki yang sudah 2 tahun ini mengisi hatinya. Nazran yang soleh,Nazran yang tekun sholatnya,dan Nazran yang sangat mencintai ibunya.

Ini pertemuan terakhirnya dengan lelaki yang sudah mengajarkan banyak hal kepadanya,lelaki yang sudah membawanya ke jalan kebaikan,lelaki yang sudah merubahnya menjadi diri yang lebih baik.

Ya…beberapa bulan lagi  Nazran akan menjadi seorang suami,seorang imam dalam rumah tangga,dan sayangnya gadis beruntung itu bukan Vida,melainkan orang lain.

Hancur perasaan Vida,dia masih sangat mencintai Nazran,begitupun dengan Nazran,masih terukir jelas nama Vida di hatinya,tapi apa boleh dikata,takdir berkata lain. Mereka tak lagi bisa bersama,Nazran harus menikah dengan orang lain atas pilihan orang tuanya.

Angan-angan mereka berdua membina rumah tangga yang sakinah mawadah wa rohmah,melihat anak-anak mereka tumbuh kini pupus sudah.

Cinta mereka harus berakhir dengan meninggalkan berjuta kenangan manis di hati masing-masing.

Takdir.Tidak jodoh. Mungkin itu lah namanya.

***

Sedih ya..baca kisah Vida dan Nazran,dua orang yang saling mencintai tapi pada akhirnya gak bisa bersanding di pelaminan. Hikksss..bisa bayangkan betapa sakitnya.

Tapi di luar sana jutaan Vida-Vida dan Nazran-Nazran yang lain,yang harus berbesar hati menerima kenyataan bahwa  permainan nasib tak berpihak pada mereka. Banyak cerita di luar sana sepasang insan yang saling mencinta tapi terpaksa harus berpisah karena berbagai alasan. Karena ketidak setujuan orang tua,karena terpisah jarak,karena cinta yang datang terlambat(seseorang merasa tersindir nih,hehe),dan beragam alasan lain.

Sedihh..sakit…perihh..pasti itu yang dirasakan ketika kita tak bisa memiliki orang yang sangat kita cintai,tapi Kawan mari kita tengok. Semua ini permainan nasib,semua ini takdir. Jangan terlarut dalam kesedihan. Terkadang dua orang yang saling mencintai gak harus selalu bisa bersama,”Cinta tak harus memiliki” kata-kata klise yang jadi warisan turun-temurun,tapi begitulah adanya. Mungkin itu yang disebut bukan jodoh,jangan marah,jangan sedih ,jangan berkecil hati.Karena semua sudah diatur oleh sang sutradara,dan sutradara itu jauh lebih mengerti apa maksud dari semua ini. Siapa sutradara itu?tak lain dan tak bukan adalah Allah Sang Maha Pembolak-balik Hati.

Allah pasti punya maksud dan tujuan dari semua ini, Allah ingin mengajari kita tentang apa rasa sakit itu,Allah ingin memberi tahu kita bagaimana rasa kehilangan itu, karena mungkin Allah ingin kita bisa merasakan semua itu sebagai sarana pembelajaran kita. Dengan begitu kita bisa menghargai cinta-cinta yang nanti akan datang menghampiri kita. Kita perlu rasa sakit untuk bisa menjadikan diri ini kuat,untuk bisa menjadikan diri ini kebal.Seperti suntikan imunisasi..cuuusss…sakitnya bukan main,demam,menggigil setelahnya,tapi setelah rasa sakit itu lewat,demam itu pulih,kita jadi kebal dengan penyakit tertentu.

Berbesarlah hati dalam menerima ketentuanNya,hidupmu gak akan berakhir hanya karena cintamu tak berakhir bahagia kan? hidup harus terus berjalan,jalani hidupmu dengan tatapan yang selalu lurus ke depan. Hidup ini bukan FTV atau sinetron yang bisa dengan mudah kita tebak endingnya,hidup ini juga bukan novel picisan yang jika kita bosen membaca tiap bab nya kita bisa lompat baca ke bab yang lain. Hidup ini harus dijalani setapak demi setapak,dengan begitu kita akan tahu apa yang dimaksudkan Sutradara memberikan cobaan seperti itu pada kita.

Mungkin di depan sana Allah telah menyiapkan kado yang lebih indah,mungkin beberapa hari,bulan atau tahun nanti Allah menyiapkan pengganti yang jauh lebih baik dari seorang Nazran, tidak ada yang tahu,sekali lagi tak ada yang tahu rahasia Allah.Teruslah berpositif thinking pada Allah,karena Allah Maha segalanya. 

Hapus air matamu,lanjutkan perjalananmu,kelak kamu akan menyadari dan bahkan mensyukuri karena kamu pernah merasakan rasa sakit ini, kamu akan mensyukuri bahwa kamu pernah melakonkan peran ini, karena peran itulah kamu yang beberapa tahun nanti berubah jadi pribadi yang jauh lebih kuat dari sebelum ini. Teruslah tersenyum karena duniamu tak hanya berakhir disitu. Di luar sana masih banyak lelaki soleh yang menanti uluran tanganmu. Berat memang,aku tahu itu,tapi come on..move on..jadilah rasa sakit ini sebagai cambukmu,untuk lebih mendekat dan berserah diri kepadaNya. Serahkan hatimu sepenuhnya kepadaNya,libatkan Dia dalam tiap masalahmu.

Jangan bersedih Vida, Ada kalanya kita perlu terima bahwa ada orang yang diciptakan untuk ada hanya di dalam hati kita,bukan di dalam hidup kita. Berhentilah menyebut namanya di setiap do’amu,alangkah lebih baik kamu mendoakannya untuk kebahagiaanya,meskipun itu bukan bersamamu,bukankah do’a yang baik itu seperti melempar sebuah bola ke tembok?bola itu akan terpantul dan berbalik mengenai kita.

Berhentilah menyebut namanya dalam do’amu karena sudah ada seseorang yang menyebut namanya setiap saat, mulailah sadari,bahwa mungkin di luar sana,ada seseorang yang selalu menyebut namamu,temukan dia,tunggulah dia,meskipun kamu gak pernah tahu,siapa dia,dimana dia,dan sampai kapan dia akan menemukanmu.Tetap tunggulah dia..sembari terus membenahi diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

*peluk Vida...peluk Vidaaa....