Jumat, 25 Juli 2014

Siang yang Tak Terlupakan (Hati Seorang Rayya Chapter 9)



Chapter 9 : Siang yang Tak Terlupakan

 

Kau beri warna bagi hari-hariku yang kelabu
Kau sentuh dengan warna yang berbeda
Tertawa bersama saat dunia enggan berbagi denganku
Kurasakan itu cinta
Oh asmara..bisikkan dengan mesra senandung rindu buat hatiku
Katakan dengan indah sejuta makna terbendung di matamu
Aku terpaku menunggu bahasa kalbumu
Rasa ini tlah terpetik
Jatuh luruh di hadapanmu
Tetapi kau diam membisu
Kiranya aku tlah salah menilai
Air di raut wajahmu kukira pelepas dahagaku
Ternyata kepura-puraan belaka
Oh….. jiwa yang terluka
Betapa kehampaan menuntunmu ke tempat tersedih
Membiarkan diriku tanpa harga
Kau remukkan hatiku
Untuk meninggalkanmu bersama rasa yang terlanjur memilihmu
Tetapi aku terlalu menyayangimu, menyanjungmu,bahkan selalu merindukanmu
Membuatku semakin terjatuh
Mengutuki malam-malam sepi
Yang memaksaku mengakhiri segala sesuatu
Yang tak pernah kuawali

Kubaca berulang-ulang lagi kertas di tanganku.Aku tak lagi bisa berkonsentrasi mendengarkan guruku yang menjelaskan rumus-rumus fisika di depan kelas. Perasaanku galau,otakku terus bekerja berusaha menafsirkan apa yang dituliskan di kertas yang kini kugenggam erat.Dan bel istirahat pun berbunyi. Semua murid berhamburan ke luar kelas,termasuk Gading dan Rully.Aku masih terpaku di tempat dudukku,Rossi teman sebangkuku menyadari ada yang gak beres denganku.
“Ray..Rayya..kamu kenapa..”suara Rossi terdengar amat khawatir.Dia membuka kepalan tanganku,mengambil kertas yang kugenggam erat,aku tak menolak ketika Rossi dan Rere membaca tulisan itu.Seketika Rere membawaku ke pelukannya. Aku menangis di pelukan Rere.

“Aku jahat Re..ternyata selama ini Gading mencintaiku,dan aku gak pernah memperdulikannya,kupikir Rully yang dia cintai bukan aku.”kataku pelan.
“Ray..semua orang juga tahu,kalo Gading mencintaimu,bukan Rully.”Rere berkata seolah-olah selama ini Gading berlari kesana kemari membawa papan yang bertuliskan, I LOVE YOU RAYYA. Bagaimana bisa semua orang tahu dan hanya aku yang tidak.
“Ray..sekarang jawab aku,kamu cinta gak sama Gading”Rere melepaskan pelukanku,menatapku dalam-dalam,aku terdiam.
“Ray..kamu harus lebih peka dengan perasaanmu,jangan menunggu ditinggalkan dulu baru kamu menyadari kalo kamu mencintai seseorang,jangan menunggu sakit dulu baru kamu sadar kalo kamu membutuhkan seseorang.”kata Rossi begitu menusuk hatiku yang terdalam
“Tapi semua udah terlambat Ross…Re…Gading gak lagi mencintaiku,dia memutuskan untuk meninggalkanku.”isakku pilu.
“Terlambat?heiii Ray..Gading masih disini,dia belum pergi seperti Pandu,kejar dia sebelum dia terlalu jauh.”Rere menggenggam tanganku.
“Tapi Re..dia gak lagi mencintaiku”isakku semakin menjadi.
“Rayya ,kamu sayang dia kan?kamu suka kan sama dia”Rossi memelukku dari belakang.Perlahan tapi pasti aku mulai mengangguk.
“Aku sayang dia Re..aku sayang dia..aku sangat menyayanginya.”aku terisak-isak,Rere dan Rossi memelukku secara bersamaan.
“Kalau begitu,katakan padanya,sekarang,sebelum semua benar-benar terlambat,sebelum semuanya benar-benar jauh.”Rossi menambahkan.Kutatap wajah sahabatku satu-satu,senyum tulus terpancar dari wajah mereka,semangat menyala dalam diriku.Aku mengangguk pasti dan tersenyum.
***
Bel pulang sekolh berbunyi nyaring,semua murid mengemasi buku-buku dan peralatan sekolahnya.Satu per satu mereka berjalan meninggalkan kelas. Dengan segera aku beranjak dan berjalan ke meja Gading.

Gading masih sibuk mengemasi barang-barangnya.
“Gading,aku mau ngomong.”Tanpa dia persilahkan,aku duduk di sampingnya.Gading hanya diam dengan ekspresi dingin.Nyaliku sedikit ciut,tapi aku tak gentar,bisa jadi ini kesempatan terakhirku.
“Gading aku udah baca.”Rona samar tampak di pipi putih Gading.
“Jadi …selama ini… kamu….sukasamaaku”kukatakan kalimat terakhir itu dengan cepat,takut tenggorakanku tercekat.Wajah Gading semakin bertambah merah.
“Ma’af Gading aku gak tahu,aku pikir kamu sukanya sama Rully.”ucapku pelan,Gading menoleh kaget,menatapku dengan pandangan “Are You crazzy???”
“Aku sama Rully Cuma teman biasa,aku dekat sama dia juga karena ngledekin Prima.”jelasnya. Aku mengangguk.
“Tapi..sekarang kamu kan udah gak suka sama aku kan ya?”
“Bukannya itu maumu,”ucapnya jengah.
“Tapi..tapiakusukasamakamu”kukatakan itu cepat cepat.
“Hah??apa??aku gak dengar.”entah dia benar-benar gak dengar atau hanya ingin menggodaku.Aku menelan ludah,aku merasakn pipiku panas.Aku yakin,sekarang pasti semerah kepiting rebus.
“Yaudah kalo gitu anggep aku gak ngomong apa-apa.”aku branjak berdiri karena malu.Tiba-tiba gading menangkap pergelangan tanganku.
“Rayya,aku denger kok yang kamu bilang.”senyum merekah di bibir merahnya.Aku kembali duduk.
“So…kita mulai lagi dari awal?”kataku akhirnya.
“Gak ada salahnya dicoba.”Aku dan Gading tersenyum-senyum sendiri,seperti ini ya rasanya jadian?sensasi yang lucu menjalari punggungku,aku ingin tertawa keras-keras,ingin melonjak-lonjak,ingin berjoget berputar-putar. Rayya..sadar..gak usah berlebihan seperti itu.Ehmm..aku berdeham berusaha menenangkan diri,berusaha bersikap setenang mungkin,stay cool.

“Yaudah ya..aku duluan,Rere sama Rossi nungguin di luar.”Gading mengangguk dengan ekspresi yang sulit kudefinisikan.Antara ingin ketawa,antara ahhh..susah..didefinisikan.
Aku berjalan ke arah pintu,sekali lagi kutengok Gading,dia tersenyum penuh arti  kepadaku. Entah mengapa di pandanganku dia menjelma ribuan kali lebih keren,dan bunga-bunga bertebaran di antara kami,angin semilir menerbangkan rambut sebahuku yang hitam tebal. Dan samar-samar kudengar lantunan biola, RAYYA..STOOOPPP…pliisss deeehh..sadaaarr..ini India banget gak sih,kenapa gak sekalian kamu lari-larian sama Gading di taman pake selendang berkelebat,main petak umpet di balik pohon.Aku tersadar dari imajinasi gilaku,aku berjalan ke luar kelas,kudapati Rere dan Rossi,wajah mereka berdua tegang,dengan segera mereka menyongong kedatanganku.

“Ray..gimana?”ucap mereka bersamaan,aku diam sengaja menggoda mereka,melihat ekspresi tegang mereka sungguh membuatku geli. Sedetik kemudian kuciumi pipi mereka bertubi-tubi,aku melonjak-lonjak kegirangan.
“Rere..rossi,aku punya pacaaaar..akhirnya aku punya pacar.”aku terus melonjak-lonjak kegirangan. Rossi dan Rere melongo melihat kelakuan ajaibku.Tapi mereka ikut senang.
“Deeuuhh..Rayya biasa aja dong,pas aku jadian sama Diden juga gak seheboh ini.Kamu norak deh..”sungut Rere.
“Bodo amat,yang penting sekarang aku punya pacar.”kugandeng pundak mereka berdua,berjalan ke arah kantin.
Siang itu gak akan aku lupa seumur hidupku,untuk pertama kalinya,aku-punya-pacar,hahahahahhaa
***
Aku mengobrak-abrik tas Rully,berusaha menemukan buku matematiku yang dipinjamnya,itu anak males banget,suruh ambilin aja gak mau malah enak-enakan ngrumpi sama Dera,eee..ini aku disuruh ambil sendiri,Nahh..ini dia bukuku,kutarik bukuku dari dalam tasnya,bersamaan d engan itu buku yang lain ikut tertarik dan jatuh tepat di samping kakiku,kupungut buku bersampul pink yang terbuka itu,keningku berkerut ketika tanpa sengaja kulihat nama Gading tertulis di halaman buku yang tanpa sengaja terbuka itu. Tuhaann..ini diary,diary Rully,sembrono,ngapain tuh anak bawa buku diary ke sekolah. Tapi..kenapa ada nama Gading di diarynya?rencana nakal terbesit di otakku,hatiku tergerak untuk membacanya.

“Ma’afin aku ya Rully,aku lancang,tapi aku penasaran banget,kenapa ada nama Gading.”ucapku pada diriku sendiri.Aku mulai membaca.

Dear diary,
Tahukah kamu,sebelnya aku hari ini. Aku sebel sama si Fia,kenapa dia selalu menyuruhku untuk mengalah sama Rayya soal Gading, kenapa Fia melarangku untuk terlalu dekat sama Gading?
Seharusnya Fia gak bisa sepihak begitu,aku tahu Gading pacar Rayya tapi bukankah Rayya juga dekat dengan Kak Topan,pacarku,lalu mengapa aku gak boleh dekat sama Gading? aku juga sayang sama Gading,aku nyaman di dekatnya,aku bahagia kalo di dekat gading.
Tapi kenapa Fia menyuruhku untuk menjauhinya?
Ini sungguh gak adil,sorry Fia kali ini aku gak bisa menuruti nasehatmu,aku juga ingin seneng,aku ingin bahagia,dan bahagiaku kalo di dkat Gading.Titik.

Aku menutup mulutku tak percaya,berusaha tak mempercayai apa yang barusan kubaca.
Jadi..jadi selama ini.Rully mencintai Gading????

0 komentar:

Posting Komentar